HIDROKARBON by Bimbel Jakarta Timur

, Menyediakan bimbingan belajar kimia yang dipersonalisasi, termasuk pelajaran stoikiometri untuk siswa SMA. Misi kami adalah mendukung kesuksesan akademik melalui pembelajaran yang menarik dan efektif.

Sumber daya pelajaran stoikiometri oleh Bimbel Jakarta Timur
STOIKIOMETRI by Bimbel Jakarta Timur

Pengantar Stoikiometri

Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk dalam reaksi kimia. Stoikiometri berfokus pada perhitungan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hukum-hukum dasar kimia, seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda. Di Bimbel Jakarta Timur, kami menyediakan pelajaran interaktif dan soal latihan untuk membantu siswa memahami konsep stoikiometri dengan mudah.

Pelajaran stoikiometri mencakup konsep mol, massa atom dan molekul relatif, persamaan reaksi kimia, serta perhitungan kimia seperti penentuan pereaksi pembatas, rumus empiris, dan rumus molekul. Konsep ini penting untuk memahami reaksi kimia secara kuantitatif dan diterapkan dalam berbagai bidang, seperti industri kimia dan analisis laboratorium.

Sumber daya pelajaran stoikiometri oleh Bimbel Jakarta Timur
Sumber daya pelajaran stoikiometri oleh Bimbel Jakarta Timur

Hukum-Hukum Dasar Kimia

  1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier): Massa total zat sebelum reaksi sama dengan massa total zat setelah reaksi.

    Contoh: 3 gram H₂ bereaksi dengan 24 gram O₂ menghasilkan 27 gram H₂O.

  2. Hukum Perbandingan Tetap (Proust): Perbandingan massa unsur dalam senyawa selalu tetap.

    Contoh: Dalam H₂O, perbandingan massa H:O = 1:8.

  3. Hukum Perbandingan Berganda (Dalton): Jika dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, massa salah satu unsur yang tetap akan berbanding sebagai bilangan bulat sederhana dengan massa unsur lainnya.

    Contoh: Dalam H₂O, H:O = 1:8; dalam H₂O₂, H:O = 1:16. Perbandingan O adalah 1:2.

  4. Hukum Perbandingan Volume (Gay-Lussac): Volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi pada suhu dan tekanan sama berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.

    Contoh: Pembakaran 2 liter C₅H₁₂ menghasilkan 10 liter CO₂ dan 12 liter H₂O.

  5. Hipotesis Avogadro: Pada suhu dan tekanan sama, volume gas yang sama mengandung jumlah molekul yang sama.

    Contoh: 250 ml uap air memiliki 0,025 mol jika 2,2 gram CO₂ memiliki volume 500 ml.

Soal Essay Hydrokarbon berikut penjelasannya

1) Klasifikasi dasar

Soal: Senyawa dengan rumus umum CₙH₂ₙ₊₂ termasuk golongan apa?
Jawab: Alkana.
Pembahasan: Alkana jenuh (ikat tunggal) memenuhi CₙH₂ₙ₊₂.


2) Deret homolog

Soal: Urutkan naik titik didih: butana (C₄H₁₀), propana (C₃H₈), pentana (C₅H₁₂).
Jawab: Propana < butana < pentana.
Pembahasan: Makin panjang rantai → gaya London ↑ → titik didih ↑.


3) Isomer struktur alkana

Soal: Tuliskan semua isomer struktur untuk C₅H₁₂.
Jawab: n-pentana, isopentana (2-metilbutana), neopentana (2,2-dimetilpropana).
Pembahasan: C₅H₁₂ punya tepat 3 isomer kerangka.


4) Derajat cabang & titik didih

Soal: Mana bertitik didih lebih tinggi: n-pentana atau neopentana?
Jawab: n-pentana.
Pembahasan: Molekul memanjang (luas permukaan lebih besar) → gaya dispersi lebih kuat → titik didih lebih tinggi dibanding yang sangat bercabang.


5) Derajat ketidakjenuhan (DBE)

Soal: Hitung DBE senyawa C₆H₁₀.
Jawab: DBE = (2C + 2 − H)/2 = (12 + 2 − 10)/2 = 2.
Pembahasan: DBE 2 berarti kombinasi dua ikatan π/cincin (mis. dua ikatan rangkap, atau satu rangkap + satu cincin).


6) Tata nama alkena

Soal: Beri nama CH₃–CH₂–CH=CH₂.
Jawab: 1-butena.
Pembahasan: Rantai terpanjang 4 C, ikatan rangkap mulai di C-1 (nomor sekecil mungkin).


7) Posisi ikatan rangkap

Soal: Nama untuk CH₃–CH=CH–CH₃.
Jawab: 2-butena (mungkin cis/trans).
Pembahasan: Ikatan rangkap di C-2; untuk stereoisomer dapat ditulis cis-2-butena atau trans-2-butena.


8) Alkuna sederhana

Soal: Nama CH≡C–CH₃.
Jawab: 1-propina (propyne).
Pembahasan: Rantai 3 C, ikatan rangkap tiga mulai C-1.


9) Isomer cis/trans

Soal: Manakah yang memiliki isomer cis/trans: 1-butena, 2-butena?
Jawab: 2-butena.
Pembahasan: Alkena memerlukan tiap C rangkap terikat pada dua substituen berbeda; 1-butena memiliki C terminal dengan dua H.


10) Aromatik vs alifatik

Soal: Pilih yang aromatik: sikloheksena, benzena, 1,3,5-sikloheksatriena.
Jawab: Benzena.
Pembahasan: Benzena memenuhi aturan Hückel (6 π) dan terdelokalisasi; sikloheksena tidak; 1,3,5-sikloheksatriena bukan aromatik ideal (berubah ke bentuk benzena hanya jika terdelokalisasi penuh—secara klasik yang aromatik adalah benzena).


11) Reaksi pembakaran sempurna

Soal: Setarakan pembakaran sempurna propana: C₃H₈ + O₂ → CO₂ + H₂O.
Jawab: C₃H₈ + 5 O₂ → 3 CO₂ + 4 H₂O.
Pembahasan: C:3 → 3 CO₂; H:8 → 4 H₂O; O total di kanan = 3×2 + 4 = 10 atom O → 5 O₂.


12) Reaksi substitusi radikal

Soal: Produk utama klorinasi metana dengan Cl₂ (hv) satu tahap?
Jawab: Klorometana (CH₃Cl).
Pembahasan: Substitusi radikal mengganti H oleh Cl; kelebihan Cl dapat lanjut membentuk CH₂Cl₂, dst.


13) Adisi alkena (Markovnikov)

Soal: Produk utama adisi HBr ke propena (tanpa peroksida).
Jawab: 2-bromopropana.
Pembahasan: Aturan Markovnikov: H ke C yang sudah ber-H lebih banyak; Br ke C tengah.


14) Adisi anti-Markovnikov

Soal: Produk adisi HBr ke propena dengan peroksida (ROOR).
Jawab: 1-bromopropana.
Pembahasan: Mekanisme radikal memberi anti-Markovnikov.


15) Hidrogenasi katalitik

Soal: 1-heksena dihidrogenasi (H₂, Pt). Produk?
Jawab: n-heksana.
Pembahasan: H₂ menambah ke ikatan rangkap → alkana jenuh.


16) Identifikasi dari pembakaran

Soal: 0,56 g hidrokarbon A dibakar sempurna menghasilkan 1,76 g CO₂ dan 0,72 g H₂O. Tentukan rumus empiris A.
Jawab: CH₂.
Pembahasan:

  • n(CO₂)=1,76/44=0,04 mol → nC=0,04 mol.

  • n(H₂O)=0,72/18=0,04 mol → nH=2×0,04=0,08 mol.

  • Perbandingan C:H = 0,04:0,08 = 1:2 → CH₂ (berarti alkena/alkuna/cincin untuk molekul nyata).


17) Penentuan rumus molekul (DBE)

Soal: Senyawa B memiliki %massa: C=85,7%, H=14,3%, Mr ≈ 56. Tentukan rumus molekul.
Jawab: C₄H₈.
Pembahasan: Ambil 100 g → C 85,7 g (7,14 mol), H 14,3 g (14,3 mol) → banding 1:2 → empiris CH₂ (Mr 14). Mr 56 → 56/14=4, jadi (CH₂)₄ = C₄H₈ (DBE=1).


18) Tata nama substituen

Soal: Beri nama:
CH₃–CH(CH₃)–CH₂–CH(CH₃)–CH₃.
Jawab: 2,4-dimetilpentana.
Pembahasan: Rantai utama 5 C; substituen metil di C-2 dan C-4; nomor terendah dipilih.


19) Reaksi oksidasi lembut alkena

Soal: Ozonolisis 2-butena simetris, diikuti reduksi (Zn/H₂O). Hasil?
Jawab: Dua molekul asetaldehida (etanal).
Pembahasan: Pemutusan ganda di C=C simetris menghasilkan dua aldehida C₂.


20) Kelarutan dan kerapatan

Soal: Pernyataan benar tentang hidrokarbon:
a) Umumnya tidak larut dalam air
b) Densitasnya lebih besar dari air
c) Larut dalam pelarut non-polar
d) Semua benar
Jawab: a) dan c) benar (jika harus pilih satu: “bukan semua”—jawaban: a & c).
Pembahasan: Hidrokarbon non-polar → tidak larut air, larut di non-polar; densitas umumnya lebih kecil dari air.

Soal Latihan Pilihan Ganda Stoikiometri berikut Pembahasan

Berikut adalah soal latihan untuk siswa SMA guna menguji pemahaman tentang stoikiometri, lengkap dengan jawaban dan pembahasan dari Bimbel Jakarta Timur.

  1. 3,2 gram CH₄ dibakar dengan 16 gram O₂. Berapa massa CO₂ yang terbentuk?

    a. 8,8 gram
    b. 9,6 gram
    c. 10,2 gram
    d. 11,0 gram

    Jawaban: a

    Pembahasan: Persamaan reaksi: CH₄ + 2O₂ → CO₂ + 2H₂O. Mol CH₄ = 3,2/16 = 0,2 mol; mol O₂ = 16/32 = 0,5 mol. Perbandingan koefisien CH₄:O₂ = 1:2, sehingga CH₄ adalah pereaksi pembatas (0,2 mol). Mol CO₂ = 0,2 mol, massa CO₂ = 0,2 × 44 = 8,8 gram.

  2. Berapa volume CO₂ (STP) yang dihasilkan dari pembakaran 8 gram CH₄?

    a. 11,2 liter
    b. 22,4 liter
    c. 33,6 liter
    d. 44,8 liter

    Jawaban: a

    Pembahasan: Persamaan reaksi: CH₄ + 2O₂ → CO₂ + 2H₂O. Mol CH₄ = 8/16 = 0,5 mol. Mol CO₂ = 0,5 mol. Volume CO₂ pada STP = 0,5 × 22,4 = 11,2 liter.

  3. Berapa gram NaCl yang dihasilkan dari reaksi 23 gram Na dengan Cl₂ berlebih?

    a. 58,5 gram
    b. 117 gram
    c. 29,25 gram
    d. 87,75 gram

    Jawaban: a

    Pembahasan: Persamaan reaksi: 2Na + Cl₂ → 2NaCl. Mol Na = 23/23 = 1 mol. Mol NaCl = 1 mol. Massa NaCl = 1 × 58,5 = 58,5 gram.

  4. Rumus empiris senyawa dengan komposisi 40% C, 6,67% H, dan 53,33% O adalah...

    a. CH₂O
    b. C₂H₄O₂
    c. C₃H₆O₃
    d. CH₃O

    Jawaban: a

    Pembahasan: Asumsi massa 100 gram: C = 40/12 = 3,33 mol; H = 6,67/1 = 6,67 mol; O = 53,33/16 = 3,33 mol. Perbandingan mol C:H:O = 3,33:6,67:3,33 = 1:2:1, sehingga rumus empiris CH₂O.

  5. Berapa mol gas H₂ yang dihasilkan dari reaksi 4 gram NaOH dengan Al berlebih?

    a. 0,05 mol
    b. 0,1 mol
    c. 0,15 mol
    d. 0,2 mol

    Jawaban: c

    Pembahasan: Persamaan reaksi: 2Al + 2NaOH + 6H₂O → 2NaAl(OH)₄ + 3H₂. Mol NaOH = 4/40 = 0,1 mol. Mol H₂ = (3/2) × 0,1 = 0,15 mol.

Demikian soal dan pembahasan tentang stoikiometri. Semoga bermanfaat.

Tonton dan Pelajari

Kunjungi Kami

Kontak: 082210027724 | Alamat: Jl. Wijaya Kusuma I Gg.1 No.212, RT.1/RW.7, Malaka Sari, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13460

on 2025/07/04 | , ,

Popular posts